ELEMEN MESIN “PAKU
KELING”
Rianda 1.4
2 Association of Student Mechanical
Enginerring, Bogor Ibn Khaldun University
3 Program Studi Teknik Mesin Universitas Ibn Khaldun Bogor
4 Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Universitas Ibn Khaldun Bogor
Jl. KH. Soleh Iskandar
KM.2 Kedung Badak Bogor 16162 Jawa Barat
Telp: (628)1288132406,
Fax : -
ABSTRACT
Rivet nails are short cylindrical rod has a head and a
pointed tail . In this case rivets single lap joint will be analyzed strength ,
and balance stress uniformly distributed . Where the analysis will improve the
efficiency and life of rivets . While modeling denagn rivets performed using CATIA
software V16.0 and rivet lap joint analysis done by using software ANSYS.14 .
Keywords : cylindrical , tapered tail , lap joint , analysis , balance , efficiency
ABSTRAK
Paku Keling adalah batang
silinder pendek memiliki kepala dan ekor runcing. Dalam hal ini paku keling
single lap joint akan dilakukan analisa kekuatan, stress dan keseimbangan terdistribusikan
seragam. Dimana analisa ini akan meningkatkan efesiensi dan umur paku keling. Sedangkan
Pemodelan paku keling dilakukan dengan menggunakan sofware CATIA V16.0 dan
analisis paku keling lap joint dilakukan dengan menggunakan sofware ANSYS.14.
Kata kunci : silinder, ekor
runcing, lap joint, analisa, kesetimbangan, efisiensi
PENDAHULUAN
Paku keling (rivet) digunakan
untuk sambungan tetap antara 2 plat atau lebih. Sambungan dengan paku keling
sangat kuat dan tidak dapat dilepas kembali dan jika dilepas maka akan terjadi
kerusakn pada sambungan tersebut. Karena sifatnya yang permanen, maka sambungan
paku keling harus dibuat sekuat mungkin untuk menghindari kerusakan atau patah.
Paku Keling adalah batang silinder pendek memiliki kepala dan ekor runcing.
Dalam hal ini paku keling single lap joint akan dilakukan analisa kekuatan,
steress dan keseimbangan terdistribusikan seragam. Dimana analisa ini akan
meningkatkan efesiensi dan umur paku keling. Sedangkan Pemodelan paku keling dilakukan
dengan menggunakan sofware CATIA V16.0 dan analisis paku keling lap joint
dilakukan dengan menggunakan sofware ANSYS.14.
Aplikasi Paku Keling
➢boiler
➢jembatan
➢bangunan
Spesifikasi Paku Keling Untuk Umum: Standar Nasional
Indonesia
➢ IS: 1929-1982
(dari 12 mm sampai 48 mm diameter).
Spesifikasi Paku Keling Untuk Boiler
➢IS: 1928-1978
Istilah Dalam Paku Keling
➢Pitch (p) : jarak antara pusat satu paku keling ke
pusat berikutnya diukur secara paralel.
➢Diagonal pitch (pd) : jarak antara pusat paku keling
(antar sumbu lubang paku keling) pada pemasangan secara zig – zag dilihat dari
lajur/baris/row.
➢Back pitch (pb) : jarak antara sumbu lubang kolom
dengan sumbu lubang kolom berikutnya.
➢Margin (m) : jarak terdekat antara lubang paku keling
dengan sisi plat terluar.
Material Paku Keling
Paku keling biasanya terbuat
dari bahan yang tangguh dan ulet yaitu baja karbon rendah (C15), nickel alloy
steel, and wrought iron. Paku keling juga terbuat dari non - ferrous bahan seperti
tembaga, paduan aluminium dan kuningan untuk anti korosi dimana sifat mana kekuatan
bukanlah persyaratan utama. Menurut BIS, paku keling materi harus memiliki
kekuatan tarik lebih dari 350 N mm2and elongations tidak
lebih dari 20%.
Asumsi Analisa Paku Kekuatan, Stress Dan Keseimbangan Yang Terdistribusi
a. paku keling yang dimuat di geser beban didistribusikan
secara proporsional ke daerah geser paku keling
b. lubang paku keling di plat tidak melemahkan plat
di kompresi
c. paku keling setelah perakitan benar-benar mengisi
lubang
d. gesekan antara permukaan yang berdekatan tidak
mempengaruhi kekuatan sendi namun stres yang sebenarnya dihasilkan menurun
e. ketika keling dikenakan geser ganda, gaya geser
merata antara dua bidang geser.
Teori Kegagalan
1. Robeknya di
tepi. joit mungkin gagal karena robeknya plat di tepi seperti yang ditunjukkan
pada gambar di bawah ini. ini dapat dihindari dengan menjaga margin, m = 1,5 d,
di mana "d" adalah diameter lubang
2. Robek Pada Garis Sumbu Lubang Paku Keling Dan Bersilangan Dengan Garis Gaya.
p adalah picth
d : diameter paku keling,
t : tebal plat
At : luas bidang tearing = (p – d) . t
σt : tegangan tari ijin bahan, maka :
3.
Kerusakan sambungan paku keling karena beban geser.
Jika :
d : diameter paku keling,
τ : tegangan geser ijin bahan paku keling
n : jumlah paku keling per panjang pitch,
1. Single shear (geseran tunggal)
• Luas permukaan geser A = π/4 . d 2
• Gaya geser maksimum Fs = π/4 . d 2 . _τ . n
2. Double shear theoretically (geseran ganda teoritis
)
• A = 2 . π/4 d 2
• Fs = 2. π/4 d 2 . _τ
. n
3. Double shear actual
• A = 1.875 x π/4 . d 2
• Fs =
1.875 x π/4 . d2 . _τ .
n
4.
Kerusakan Crushing Sambungan Paku Keling
Jika d : diameter paku keling,
t : tebal plat,
σC : tegangan geser ijin bahan paku keling
n : jumlah paku keling per pitch length
• Luas permukaan crushing per paku keling AC = d . t
• Total crushing area AC tot = n . d . t
• Tahanan crushing maksimum FC = n . d t . _σC
Permodelan Dengan Menggunakan Sofware ANSYS
a. Menerapkan beban Kondisi
batas dan beban yang berbeda yang bekerja pada model yang diterapkan baik dalam
preprocessor serta permukaan kontak antara objek juga diberikan. Beban dalam
program ANSYS
b. Mendefinisikan jenis
analisis dan analisis Pilihan Analisis Static: Digunakan untuk menentukan
perpindahan, menekankan dll pada kondisi beban statis. Kedua linear dan
analisis statis nonlinier. Nonlinier dapat mencakup plastisitas, stres kaku,
defleksi besar, strain besar, hiper elastisitas,permukaan kontak, dan merayap.
Analisis kami sekarang adalah "Analisis statis".
c. Menentukan pilihan langkah
beban Jalur berikut digunakan untuk menentukan pilihan langkah beban. Menu
Utama => Solusi => opsi Insert
d. Memulai solusi Solusi untuk
masalah yang diberikan dimulai dengan menggunakan lintasan berikut. Nu utama
=> Solusi => Memecahkan
e. Memulai hasil Setelah
larutan jenis hasil dapat dilihat oleh lintasan berikut. Menu Utama =>
Solusi => Insert Hasil.
Analysis
of Rivet
Gambar. Distribusi stres lap tunggal terpaku bersama
tanpa perekat.
Gambar. Distribusi stres lap tunggal terpaku bersama
tanpa perekat dan menunjukkan pada kontak plat dan paku keling.
Gambar : Distribusi stres satu putaran
terpaku bersama tanpa perekat dan menunjukkan pada kontak yang lempeng
Gambar : Distribusi stres satu putaran terpaku
bersama dengan perekat b/w .
Gambar. 9 (a): Distribusi tegangan pada paku keling
dari lap tunggal terpaku bersama dengan perekat b / w hanya plat.
Kesimpulan
Hasil yang diperoleh dari ANSYS
untuk lap Tunggal terpaku bersama menggunakan dengan dan tanpa perekat Bonding
dibandingkan dengan satu sama lain pada kondisi yang berbeda menggunakan
perekat di lokasi yang dijelaskan menyebabkan penurunan tekanan yang berbeda,
aplikasi keseimbangan seragam pada sepecimen memberikan lebih efektif dan daya tahan
lebih efisien joint. Metode Elemen Hingga menjadi alat yang paling efektif
untuk merancang komponen mekanis seperti tunggal lap terpaku sendi. ANSYS dapat
digunakan untuk analisis model yang kompleks dan sederhana dari jenis yang
berbeda tanpa efek pada isu-isu praktis dan ekonomis.
Gambar. 9 (b): Distribusi tegangan pada
paku keling dari lap tunggal terpaku bersama dengan perekat b / w piring dan paku
keling juga.
1 Comment:
mantapp.. lanjutkaaann brader (y)
Posting Komentar