Belajar tetang mesin pasti dibenak kita
selalu berfikir itu ilmu yang berasal dari peradaban negara-negara Eropa.Tapi
itu adalah hal yang salah.Konstruksi mesin yang terdiri dari komponen-komponen
yang begitu rumit ternyata itu semua berasal dari seorang cendikiawan muslim
yang menghentakan dunia melalui karya-karyanya dalam bidang mekanik.Dari
situlah asal mula terbentuknya teknik konstruksi,design,produksi,perancangan
dan perawatan sistem mekanik yang sekarang ini menjadi ilmu teknik mesin.
Dialah Al-Jazari (1136
M-1206 M), ilmuwan Muslim terkemuka yang didaulat dunia sebagai 'Bapak Teknik
Modern'.Insinyur yang juga didapuk sebagai 'Bapak Perintis Robot' itu juga
dikenal dunia sebagai peletak sejarah teknologi modern.Penemu berbagai
peralatan teknologi itu bernama lengkap Al-Shaykh Ra'is Al-A’mal Badi’ Al-Zaman
Abu Al-‘Izz ibn Ismail ibn Al-Razzaz Al-Jazari. Namanya mengguncang jagad
teknologi dunia lewat kitabnya yang fenomenal berjudul Al-Jami” Bayn
al-‘Ilm wa Al-Amal Al-Nafi’ fi Sina’at Al-Hiya (Ikhtisar dan Panduan
Membuat Berbagai Mesin Mekanik).Inilah risalah paling penting dalam tradisi
teknik mesin Islam, juga dunia. Lewat karyanya itu, Al-Jazari juga telah
meletakan dasar kerja dalam sejarah teknologi.
Tak heran, jika buku teknologi yang ditulisnya itu mampu ‘menyihir’ dan
membetot perhatian para ahli sejarah teknologi dan sejarawan seni dunia.Selain
dikenal sebagai seorang penemu dan insinyur besar, dunia juga mengenalnya
sebagai seorang seniman hebat. Betapa tidak, dalam risalah fenomenal yang
diciptakannya, secara gamblang dan lugas Al-Jazari melukiskan penemuannya
dengan lukisan khas bergaya Islami era kekhalifahan.
Lukisan miniatur dari
karya-karya yang diciptakannya itu berisi petunjuk dan tata cara untuk membuat
peralatan atau teknologi yang diciptakannya. Sehingga memungkinkan setiap
pembaca risalahnya untuk merangkai dan menbuat beragam penemuannya itu.Tak
pelak, risalah yang berisi 50 penemuan yang diciptakannya itu mengundang decak
kagum para sejarawan teknologi dunia. ''Tak mungkin mengabaikan hasil karya
Al-Jazari yang begitu penting. Dalam bukunya, dia begitu detail memaparkan
instruksi untuk mendesain, merakit, dan membuat sebuah mesin,'' ungkap
Sejarawan Inggris, Donald R Hill, dalam tulisannya berjudul Studies in Medieval
Islamic Technology.Sejarawan lainnya yang terpesona dengan risalah penemuan
Al-Jazari adalah Lynn White. ''Jelas sudah bahwa penemua roda gigi pertama
adalah Al-Jazari. Barat baru menemukannya pada tahun 1364 M,'' ungkap
Lynn.Menurut Lynn, kata gear(roda gigi) baru menjadi pembendaharaan
kata atau istilah dalam desain mesin Eropa pada abad ke-16 M.
Dalam pandangan Donald
Hill, tak ada satu pun dokumen yang mampu menandingi karya Al-Jazari sampai
abad modern ini. Menurut dia, risalah penemuan Al-Jazari begitu kaya akan
instuksi mengenai desain, pembuatan dan perakitan mesin-mesin.''Al-Jazari tak
hanya mampu memadukan teknik-teknik para pendahulunya dari Arab dan non-Arab,
tapi juga dia benar-benar seorang insinyur yang kreatif,'' papar Hill yang
begitu mengagumi Al-Jazari.Ketertarikannya atas karya sang insinyur Muslim,
Donald Hill pun terpacu untuk untuk menerjemahkan karya Al-Jazari pada 1974.
Penerjemahan risalah Al-Jazari itu akhirnya mampu mematahkan klaim Barat atas
pencapaian teknologi yang dicapainya.
Ternyata, jauh sebelum
Barat menemukan teknologi yang dibanggakannya, Al-Jazari telah menemukannya.
Bahkan, Barat justru banyak meniru dan mengadopsi ilmu pengetahuan dan
teknologi yang ditemukan para ilmuwan Islam.Sebagai seorang insinyur Muslim,
Al-Jazari juga tak pernah menyembunyikan pengetahuan yang dikuasai dari orang
lain. Namun, tak seperti karya-karya ciptaannya yang begitu gamblang, jejak
kehidupan pribadi sang insinyur tak begitu banyak dikupas. Satu-satunya sumber
yang mengupas otobiografinya ada di dalam pengantar buku yang ditulisnya.
Sehingga kita tak bisa mengetahui hari dan tanggal kelahiran Al-Jazari. Dia
diperkirakan lahir pada 1136 M.
Dalam pembukaan
risalah penemuan yang ditulisnya, Al-Jazari menyebut secara lengkap identitas
dirinya sebagai Al-Shaykh Ra'is Al-A’mal Badi`Al-Zaman Abu Al-Izz ibn Ismail
ibn Al-Razzaz Al-Jazari. Gelar Ra'is Al-A`mal yang melekat pada namanya
menunjukkan bahwa Al-Jazari adalah seorang pemimpin para insinyur kala
itu.Sedangkan titel Badi`Al-Zaman dan Al-Shaykh yang disandangnya menunjukkan
bahwa dia adalah seorang ilmuwan yang unik, tak tertandingi kehebatannya,
menguasai ilmu yang tinggi, serta bermartabat.Sedangkan, kata ‘Al-Jazari' yang
melekat pada nama lengkapnya itu menunjukkan amsalnya. Keluarga Al-Jazari
berasal dari Jazirah Ibnu Umar di Diyar Bakr, Turki.
Namun, hipotesis
lainnya menyebutkan bahwa Al-Jazari terlahir di Al-Jazira, sebuah kawasan yang
terletak di sebelah utara Mesopotamia, yakni kawasan di utara Irak dan timur
laut Suriah. Tepatnya antara Tigris dan Eufrat.Di sanalah Al-Jazari mencurahkan
hidupnya sebagai seorang insinyur dengan menciptakan berbagai mesin. Para
penjelajah dan pelancong yang bertandang ke wilayah itu pada abad ke-12 M
mengagumi kemakmuran yang diraih Dinasti Artukid. Pada saat itu pula, kedamaian
dan stabilitas politik dan keamanan begitu terkendali.Seperti halnya sang ayah,
Al-Jazari mengabdikan dirinya pada raja-raja dari Dinasti Urtuq atau Artuqid di
Diyar Bakir dari 1174 sampai 1200 sebagai ahli teknik. Semasa hidupnya,
Al-Jazari mengalami tiga kali suksesi kepemimpinan di Dinasti Artukid, yakni;
Nur Al-Din Muhammad ibn Arslan (570 H-581 H/1174 M-1185 M); Qutb Al-Din Sukman
ibn Muhammad (681 H-697 H/1185 M-1200 M); dan Nasir Al-Din Mahmud ibn Muhammad
(597 H-619 H/1200 M-1222 M).
Atas permintaan Nasir
Al-Din Mahmud, Al-Jazari menuliskan seluruh penemuannya dalam sebuah risalah
yang fenomenal.Dalam pengantar risalahnya, Al-Jazari mengungkapkan bahwa
dirinya mulai mengabdi pada Dinasti Artuqid pada tahun 570 H/1174 M. Ia menulis
risalah penemuannya, setelah 25 tahun bersama menjadi ahli teknik di bawah
kepemimpinan tiga raja Dinasti Artuqid.
Berdasarkan informasi
itu, kita dapat menyimpulkan, kemungkinan Al-Jazari menulis risalahnya pada
tahun 595 H/1198 M, atau dua tahun sebelum Nasir Al-Din didaulat menjadi
raja.Menurut naskah Oxford, Al-Jazari merampumgkam risalahnya yang mengguncang
dunia teknik modern pada 16 Januari 1206 M.
Karya besar Al-jazari
itu disempurnakan oleh Muhammad ibn Yusuf ibn Utsman Al-Haskafiat pada akhir
Sya'ban 602 H/10 April 1206.Berdasarkan catatan Haskafiat, pada saat itu
Al-Jazari sudah tiada. Dari catatan itulah, Al-Jazari diperkirakan wafat pada
tahun 602 H/1206 M—beberapa bulan setelah dia menyelesaikan karyanya.Berkat
karya-karyanya yang begitu gemilang, Al-Jazari telah turut mengangkat sejarah
peradaban Islam pada kejayaannya di abad ke-12 M. Saat itu, dunia Islam mampu
mencapai peradaban paling tinggi.
Peradaban Islam adalah perintis dalam bidang
teknologi automata, yakni sebuah mesin yang dapat berjalan sendiri (self
operating). Automata sering digunakan untuk menggambarkan sebuah robot atau
lebih khusus robot autonomous. Kata Automata berasal dari bahasa Yunani
automatos, yakni berlaku atas kehendak sendiri, bergerak sendiri.
Teknologi automata yang dikembangkan Al-Jazari mencapai 50 jenis dan semuanya
ditulis dan digambarkan dalam kitabnya yang sangat legendaris, Al-Jami
Bain al-Ilm Wal ‘Aml al-Nafi Fi Sinat ‘at al-Hiyal (The Book of
Knowledge of Ingenious Mechanical Devices). Karyanya ini berisi tentang
teori dan praktik mekanik. Dalam kitab itu, Al-Jazari membeberkan secara detail
beragam hal terkait mekanika.Selain itu, Al-Jazari juga menciptakan teknologi
automata lainnya yang berfungsi untuk membantu dan memudahkan tugas manusia. Ia
antara lain menciptakan peralatan rumah tangga dan musik automata yang
digerakkan tenaga air.
1 Comment:
Maaf yah gan.. karena gk ada referensnya(dapus), jadi blog terebut blum masuk dalam blog yg pntas utk saya ambil utk pnelitian.
Posting Komentar